Dalam Penelitian, ada hal
penting yang harus diperhatikan sebelum kita melangkah lebih lanjut untuk
melakukan analisis yakni mengetahui skala pengukuran. Karena skala pengukuran
inilah yang nantinya akan menuntun kita untuk menggunakan alat apa dalam analisisnya.
Nah, skala pengukuran itu
pada dasarnya ada 4. Apa aja? Mari kita kupas satu persatu.
1. Skala Nominal
Pada skala nominal, fungsi angka hanya untuk mengelompokkan dan
tidak punya arti atau peringkat.
Contohnya:
Status Relationship, 1=menyatakan responden jomblo, 2= menyatakan
responden dalam tahapan friendzone, 3= menyatakan responden punya pasangan.
Nah,angka di sini tidak menunjukkan bahwa jomblo berada pada kasta
yang paling rendah dan punya pasangan berada pada kasta yang lebih tinggi.
Karena kita semua sama, yang membedakan hanyalah amal ibadah #apeu
Fungsinya
hanya sebagai inisialisasi pada saat pengelompokan, biar rekapan kuisionernya
isinya tidak terlalu panjang dan nantinya akan memudahkan analisis ketimbang
kalau dalam bentuk kata-kata.
2. Skala Ordinal
Untuk
skala ordinal, angka di sini berguna sebagai ranking. Peringkatnya bisa dari
yang kecil ke yang besar atau sebaliknya.
Contoh:
Dari
list gebetan, kamu urutkan kerupawanan mereka dengan angka:
Nama Kerupawanan
Ani 10
Alisa 8
Adina 7
Atikah 5
Adila 3
Apalah
1
Nah,
dari sini kamu bisa menyimpulkan mana yang paling rupawan dan mana yang paling
agak rupawan *tsaah* biar tau mana yang pertama kali digebet dan seterusnya dan
seterusnya sampai list habis dan tetep malam mingguan sendiri.
Dari peringkat
tersebut, selisih tingkat kecantikan antara Ani ke Alisa dengan Adina ke Atikah
ga sama meskipun nilainya secara matematis sama.
Tapi
inget juga ya, bahwa Ani yang tingkat kerupawannya paling tinggi bernilai 10
bukan berarti Ani lebih cantik 10 kali dibanding apalah. Hanya menunjukkan
bahwa Ani yang paling cantik dan Apalah yang paling kurang cantik.
3. Skala Interval
Sesuai
namanya, maka angka disini diposisikan sebagai jarak antara satu dengan data
lain dan masing-masing punya bobot yang sama.
Contoh:
Berdasarkan
calon gebetan sebelumnya yang baru kamu nilai berdasarkan penampakan luar, nah
pas pdkt-an kamu bisa liat gimana kebiasaan makannya dan dijadikan sebagai
skala interval.
5: Sopan
banget
4:
Sopan aja, ga pake banget
3:
Sopan, ga pake aja lagi
2: Sop,
an nya udah ilang
1:
Sooo, ga jadi udah ilfil
Interval
masing-masing kriteria antara satu dengan yang lainnya itu sama, jadi angka 5
setara dengan gebetannya cara makannya sopan banget sampe ngunyah aja ga
keliatan.
4. Skala Rasio
Skala
rasio ini adalah skala yang memiliki informasi paling kaya. Pada skala rasio
ini nol bersifat mutlak dan ga boleh ada nilai di bawah nilai 0.
Contohnya:
Berat
badan dan umur. Ga mungkin dong gebetan kamu berat badannya -10kg dan umurnya
ngutang 3 tahun? Selain itu, pada skala ini berlaku hal “umur Ani 3 kali umur
kamu”.
Semoga
dapat pencerahan, dan jangan pernah remehkan skala pengukuran ya. Salah
identifikasi skala pengukuran jadi salah menggunakan alat dan salah hasil dan
interpretasi. Fatal kan?
Tidak ada komentar on "Skala Pengukuran"